Selamat Datang kembali di blog freemathlearn. Blog yang membahas seputar matematika dan ilmu sains lainnya. Baiklah untuk kali ini akan kita bahas mengenai
Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi). Silakan disimak ya guys!
>
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi). Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
>
Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi). Redoks yang memiliki kepanjangan reduksi-oksidasi merupakan dua jenis reaksi yaitu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi yang keduanya memiliki ciri-ciri saling berlawanan. Reaksi reduksi memiliki ciri-ciri : Melepaskan oksigen, Mengikat elektron, dan Penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi memiliki ciri-ciri : Mengikat oksigen, Melepaskan elektron, dan Peningkatan bilangan oksidasi. Untuk lebih jelasnya, kita sajikan rangkuman perbedaan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi dalam tabel berikut ini yang kita sebut sebagai konsep reaksi redoks.
Contoh: Bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, dan S8 sama dengan 0 (nol).
2. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 (nol).
Contoh:
Aturan penentuan bilangan oksidasi (Biloks)
1. Bilangan oksidasi semua unsur bebas adalah nol (0)Contoh: Bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, dan S8 sama dengan 0 (nol).
2. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 (nol).
Contoh:
Loading...
Senyawa NaCl mempunyai muatan = 0.
Jumlah biloks Na + biloks Cl = (+1) + (-1) = 0.
3. Bilangan oksidasi ion monoatomik dan poliatomik sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
Bilangan oksidasi ion Na+ = +1
Ion NO−3 bermuatan = -1
Ion SO2−4 bermuatan = -2
4. Unsur H umumnya mempunyai bilok (+1), kecuali pada senyawa hidrida mempunyai bilok (-1). Senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk jika logam bergabung dengan atom H (Contoh: NaH, KH, CaH2 mempunyai biloks = -1).
Contoh: H dalam H2O, NH3, HCl mempunyai biloks = +1.
5. Unsur O umumnya mempunyai bilok (-2), kecuali:
1) Pada senyawa peroksida contohnya : Na2O2, H2O2, BaO2 mempunyai bilok (-1).
2) Senyawa F2O mempunyai bilok (+2), dan
3) Senyawa superoksida (contohnya KO2) mempunyai bilok (−12)
Contoh: O dalam H2O, Na2O, Fe2O3, MgO mempunyai biloks = -2
6. Unsur logam dalam senyawa umumnya mempunyai biloks positif.
Contoh:
1) Golongan IA (Li, Na, K, Rb, dan Cs) mempunyai biloks (+1).
2) Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) mempunyai biloks (+2).
3) Al3+, Ag+, Zn2+, Pb2+, Pb3+, Fe2+, dan Fe3+.
7. Unsur nonlogam umumnya mempunyai bilok negatif.
Contoh:
1) Golongan VIIA (F, Cl, Br, I) mempunyai biloks (-1). Unsur F selalu (-1)
2) Golongan VIA (O, S, Se, Te) mempunyai biloks (-2).
Demikian pembahasan materi Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi) dan contoh-contohnya terutama cara menentukan bilangan oksidasi (biloks). .
Jumlah biloks Na + biloks Cl = (+1) + (-1) = 0.
3. Bilangan oksidasi ion monoatomik dan poliatomik sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
Bilangan oksidasi ion Na+ = +1
Ion NO−3 bermuatan = -1
Ion SO2−4 bermuatan = -2
4. Unsur H umumnya mempunyai bilok (+1), kecuali pada senyawa hidrida mempunyai bilok (-1). Senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk jika logam bergabung dengan atom H (Contoh: NaH, KH, CaH2 mempunyai biloks = -1).
Contoh: H dalam H2O, NH3, HCl mempunyai biloks = +1.
5. Unsur O umumnya mempunyai bilok (-2), kecuali:
1) Pada senyawa peroksida contohnya : Na2O2, H2O2, BaO2 mempunyai bilok (-1).
2) Senyawa F2O mempunyai bilok (+2), dan
3) Senyawa superoksida (contohnya KO2) mempunyai bilok (−12)
Contoh: O dalam H2O, Na2O, Fe2O3, MgO mempunyai biloks = -2
6. Unsur logam dalam senyawa umumnya mempunyai biloks positif.
Contoh:
1) Golongan IA (Li, Na, K, Rb, dan Cs) mempunyai biloks (+1).
2) Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) mempunyai biloks (+2).
3) Al3+, Ag+, Zn2+, Pb2+, Pb3+, Fe2+, dan Fe3+.
7. Unsur nonlogam umumnya mempunyai bilok negatif.
Contoh:
1) Golongan VIIA (F, Cl, Br, I) mempunyai biloks (-1). Unsur F selalu (-1)
2) Golongan VIA (O, S, Se, Te) mempunyai biloks (-2).
Demikian pembahasan materi Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi) dan contoh-contohnya terutama cara menentukan bilangan oksidasi (biloks). .
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi). Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
Loading...