Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Selamat Datang kembali di blog freemathlearn. Blog yang membahas seputar matematika dan ilmu sains lainnya. Baiklah untuk kali ini akan kita bahas mengenai Teori Asam Basa Bronsted Lowry. Silakan disimak ya guys!
>
Loading...
Proses pelarutan asam basa dalam air

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan mengapa NH3 bersifat basa secara langsung. Selain itu teori Arrhenius hanya menjelaskan sifat asam basa dalam pelarut air saja, tidak dengan pelarut pearut lainnya. Untuk itu maka hadirlah teori asam basa untuk melengkapi kelemahan teori tersebut. Teori ini disebut teori asam basa Bronsted - Lowry.

Pengertian Asam Basa Bronsted - Lowry
Senyawa HCl dalam air bersifat asam karena menurut arrhenius melepaskan ion H+, tetapi ketika dilarutkan dalam pelarut benzena ternyata sifatnya bukann asam. Hal ini disebabkan pada pelarutan HCl dalam air, airlah yang sebenarnya menarik ion H+ dari HCl sehingga mengalami ionisasi.

Kenapa dibenzena tidak? Hal ini disebabkan karena benzena tidak menarik ion H+ dari HCl sehingga HCl nya tidak mengalami ioniasasi. Jadi kesimpulannya adalah ketika HCl terionisasi oleh air, maka ion H+nya akan ditarik oleh air membentuk ion H3O+. H3O+ ini adalah penggabungan antara molekul H2O dan H+ dari asam.

H+ bisa juga disebut proton, karena ion H+ tidak punya elektron lagi setelah melepaskan 1 buah elektron yang ia punya.

Berikut reaksi yang terjadi ketika HCl dilarutkan kedalam air.
Dari reaksi tersebut dapat kita lihat bahwa HCl sebagai asam mentranfer H+ (protonnya) ke air, sehingga berubah menjadi ion Cl-. Sedangkan H2O adalah zat yang menerima H+ dasi HCl sehingga berubah menjadi H3O+. Berdasarkan hal ini, pada tahun 1923, Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry mengemukakan teorinya secara bersamaan yang mengatakan bahwa :

Asam = Donor / Pemberi proton (H+)
Basa = Akseptor / Penerima proton (H+)

Jadi dari reaksi pelarutan HCl dalam air diatas, HCl bersifat asam karena memberikan protonnya kepada H2O yang bersifat basa.

Teori Bronsted - Lowry ini juga dapat menjelaskan lebih baik kenapa NH3 bersifat basa dalam air.
Perhatikan reaksi diatas, terlihat bahwa H2O memberikan protonnya kepada NH3 sehngga berubah menjadi NH4+ sehingga yang bertindak sebagai asam adalah H2O sedangkan NH3 adalah basanya.

Pada dua contoh reaksi pelarutan HCl dan NH3 yang dicontohkan diatas, terlihat bahwa H2O dapat bersifat asam maupun basa karena dapat memberi dan menerima proton (H+). Zat yang bersifat seperti ini disebut Amfiprotik atau Amfoter. 

Sifat amfiprotik dapat menjelaskan sifat asam basa suatu zat dalam air.

Kelemahan dari basa Arrhenius adalah hanya sebatas menjalaskan sifat asam basa dalam pelarut air saja. Konsep asam basa Bronsted - Lowry lebih luas dari pada itu karena :
1. Konsep asam basa Bronsted LOwy tidak hanya sebatas pada pearut air, tetapi juga pada pelarut lainnya.

Contoh :
Tentukanlah mana yang bersifat asam dan basa dari perekasi pada reaksi berikut :
CH3COOH(aq) + H2SO4(aq) ==> CH3COOH2+(aq) + HSO4-(aq) 

Pembahasan :
Untuk menjawabnya sangat mudah, pertama kalian tentukan pasangan perubahan perekasi dan hasil rekasi terlebih dahulu. CH3COOH beubah menjadi CH3COOH2+ sedangkan H2SO4 berubah menjadi HSO4-. 

Langkah kedua adalah membandingkan jumlah H pada pereaksi dan hasil reaksi. Jika atom H nya bertambah maka pasti zat itu telah menerima H dari zat lain. Zat tersebut akan bersifat basa. Tetapi jika atom H nya berkurang, maka pasti zat tersebut telah mentranfer H ke zat lain dan akan besifat asam.

Pada reaksi diatas, jumlah H pada CH3COOH2+ lebih banya dibandingkan CH3COOH, maka CH3COOH bersifat basa dan H2SO4 tentunya akan bersifat asam.
Proses pelarutan asam basa dalam air
2. Teori asam basa Bronsted Lowry juga tidak hanya menjelaskan sifat asam basa molekul, tetapi juga kation dan anion. 

Pasangan Asam Basa Knjugasi.
Jika suatu asam yang telah melepaskan protonnya ke zat lain, maka akan berubah menjadi produk yang disebut dengan Basa Konjugasi. Sedangkan Basa yang telah menerima proton dari asam, akan berubah menjadi produk yang disebut dengan Asam konjugasi.

Asam ==> Basa konjugasi + H+
Basa ==> Asam konjugasi + H+

Contoh :
Perhatikan reaksi berikut :
HCl + NH3 ==> Cl- + NH4+

Dari reaksi diatasterlihat bahwa asam dalah HCl karena memberikn protonnya kepada NH3 yang akan bersifat basa. HCl setelah melepaskan H+ nya akan berubah menjadi Cl-. Cl - ini yang disebut sebagai basa konjugasi. Sedangkan NH3 yang telah menerima H+ dari HCl akan berubah menjadi NH4+ dan zat ini disebut asam konjugasi. 

Jadi menentukan pasangan asam basa konjugasi sangatlah mudah asalkan kalian paham cara menentukan asam dan basa menurut Bronsted Lowry. 
.


Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Teori Asam Basa Bronsted Lowry. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
Loading...