Selamat Datang kembali di blog freemathlearn. Blog yang membahas seputar matematika dan ilmu sains lainnya. Baiklah untuk kali ini akan kita bahas mengenai
Contoh Soal Cara Menentukan Bilangan Oksidasi. Silakan disimak ya guys!
>
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Contoh Soal Cara Menentukan Bilangan Oksidasi. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
>
Soal 1
Tentukanlah nilai bilangan oksidasi dari atom yang ditebalkan dalam senyawa berikut:
A. MnO2
B. K2Cr2O4
C. Cu2O
D. Na2S2O3
Pembahasan:
Kalian tentu sudah hafal atau minimal punya catatan tentang aturan menentukan bilangan olsidasi bukan. Aturan twrsebut akan kita gunakan untuk menjawab soal diatas.
Bilangan oksidasi Mn dalam MnO2
1 x bo Mn + 2 x bo O = 0
bo Mn - 4 = 0
bo Mn = +4
Bilangan oksidasi Cr dalam K2Cr2O4
2 x bo K + 2 x bo Cr + 4 x bo O = 0
+2 + 2 x bo Cr - 8 = 0
2 x bo Cr = +6
bo Cr = +3
Bilangan oksidasi Cu dalam Cu2O
2 x bo Cu + 1 x bo O = 0
2 x bo Cu - 2 = 0
bo Cu = 2/2 = +1
Bilangan oksidasi S dalam Na2S2O3
2 x bo Na + 2 x bo S + 3 x bo O = 0
+2 + 2 x bo S - 6 = 0
2 x bo S = +4
bo S = +2
Nah mudah kan, asalkan kalian hafal cara aturan menentukan bilangan oksidasi
Soal 2
Perhatikan beberapa reaksi redoks berikut1
A. Cr2O3 + 2Al ==> Al2O3 + 2Cr
B. Br2 + 2 KOH ==> KBr + KBrO + H2O
C. Cu2O + 2 H+ ==> Cu + Cu2+ + H2O
Tentukanlah zat yang bersifat oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut.
Pembahasan:
Tentukanlah nilai bilangan oksidasi dari atom yang ditebalkan dalam senyawa berikut:
A. MnO2
B. K2Cr2O4
C. Cu2O
D. Na2S2O3
Pembahasan:
Kalian tentu sudah hafal atau minimal punya catatan tentang aturan menentukan bilangan olsidasi bukan. Aturan twrsebut akan kita gunakan untuk menjawab soal diatas.
Bilangan oksidasi Mn dalam MnO2
1 x bo Mn + 2 x bo O = 0
bo Mn - 4 = 0
bo Mn = +4
Bilangan oksidasi Cr dalam K2Cr2O4
2 x bo K + 2 x bo Cr + 4 x bo O = 0
+2 + 2 x bo Cr - 8 = 0
2 x bo Cr = +6
bo Cr = +3
Bilangan oksidasi Cu dalam Cu2O
2 x bo Cu + 1 x bo O = 0
2 x bo Cu - 2 = 0
bo Cu = 2/2 = +1
Bilangan oksidasi S dalam Na2S2O3
2 x bo Na + 2 x bo S + 3 x bo O = 0
+2 + 2 x bo S - 6 = 0
2 x bo S = +4
bo S = +2
Nah mudah kan, asalkan kalian hafal cara aturan menentukan bilangan oksidasi
Soal 2
Perhatikan beberapa reaksi redoks berikut1
A. Cr2O3 + 2Al ==> Al2O3 + 2Cr
B. Br2 + 2 KOH ==> KBr + KBrO + H2O
C. Cu2O + 2 H+ ==> Cu + Cu2+ + H2O
Tentukanlah zat yang bersifat oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut.
Pembahasan:
Loading...
Bisanya atom atom yang mengalami perubahan biloks adalah atom atom selain H dan O, misalnya atom logam atau nonlogam. Kali ini kita langsung saja menentukan biloks dan tulis pada reaksi. Yang diatas adalah biloks 1 buah atom, sedangkan yang dibawah adalah jumlahnya.
+3 -2. +3 -2 0
Cr2O3. + 2Al ==> Al2O3 + 2Cr
+6 - 6 =0. 0 +6 - 6 = 0
Dapat kita lihat bahwa biloks Cr berubah dari +3 ke 0 sehingga disebut mengalami reduksi sedangkan biloks Al naik dari 0 ke +3 maka Al mengalami oksidasi.
Reduktor = mengalami oksidasi = Al
Oksidator = mengalami reduksi = Cr2O3
-1. +1
Br2 + 2 KOH. ==> KBr + KBrO + H2O
0 +1-2+1=0. +1-1. +1..-2. +2-2
Br mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi -1 dan +1 sehingga Br2 bertindak sebagai oksidator maupun reduktor. Rekasi dimana satu zat dapat bersifat oksidator dan reduktor sekaligus disebut reaksi disproporsionasi.
Nah rekasi yang ketiga tentu kalian bisa menjawab sendiri dengan mudah.
Soal 3
Suatu reaksi redoks mempunyai persamaan reaksi sebagai berikut:
ZnO + H2 ==> Zn + H2O
Gas hidrogen pada reaksi tersebut dikatakan sebagai zat pereduksi. Mengapa demikian?
Pembahasan :
Nah memang ketika kita mempelajari redoks ada banyak istilah yang terbolak balik pengertiannya sehingga kadang bikin pusing. Nah kemampuan kalian untuk membedakan istilah tersebut tentu sangat diperlukan.
Reduktor = zat yang mengalami mengalami oksidasi = zat pereduksi.
Oksidator = zat yang mengalami reduksi = zat pengoksidasi.
Nah berdasarkan pengertian itulah kenapa H2 pada reaksi diatas disebut pereduksi karena H2 pada reaksi tersebut mengalami oksidasi.
ZnO + H2 ==> Zn + H2O
+2-2. 0. 0. +1 -2
Biloks H2 naik dari 0 menjadi +1..
+3 -2. +3 -2 0
Cr2O3. + 2Al ==> Al2O3 + 2Cr
+6 - 6 =0. 0 +6 - 6 = 0
Dapat kita lihat bahwa biloks Cr berubah dari +3 ke 0 sehingga disebut mengalami reduksi sedangkan biloks Al naik dari 0 ke +3 maka Al mengalami oksidasi.
Reduktor = mengalami oksidasi = Al
Oksidator = mengalami reduksi = Cr2O3
-1. +1
Br2 + 2 KOH. ==> KBr + KBrO + H2O
0 +1-2+1=0. +1-1. +1..-2. +2-2
Br mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi -1 dan +1 sehingga Br2 bertindak sebagai oksidator maupun reduktor. Rekasi dimana satu zat dapat bersifat oksidator dan reduktor sekaligus disebut reaksi disproporsionasi.
Nah rekasi yang ketiga tentu kalian bisa menjawab sendiri dengan mudah.
Soal 3
Suatu reaksi redoks mempunyai persamaan reaksi sebagai berikut:
ZnO + H2 ==> Zn + H2O
Gas hidrogen pada reaksi tersebut dikatakan sebagai zat pereduksi. Mengapa demikian?
Pembahasan :
Nah memang ketika kita mempelajari redoks ada banyak istilah yang terbolak balik pengertiannya sehingga kadang bikin pusing. Nah kemampuan kalian untuk membedakan istilah tersebut tentu sangat diperlukan.
Reduktor = zat yang mengalami mengalami oksidasi = zat pereduksi.
Oksidator = zat yang mengalami reduksi = zat pengoksidasi.
Nah berdasarkan pengertian itulah kenapa H2 pada reaksi diatas disebut pereduksi karena H2 pada reaksi tersebut mengalami oksidasi.
ZnO + H2 ==> Zn + H2O
+2-2. 0. 0. +1 -2
Biloks H2 naik dari 0 menjadi +1..
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Contoh Soal Cara Menentukan Bilangan Oksidasi. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
Loading...