Selamat Datang kembali di blog freemathlearn. Blog yang membahas seputar matematika dan ilmu sains lainnya. Baiklah untuk kali ini akan kita bahas mengenai
Bisakah Manusia Membuat Cahaya?. Silakan disimak ya guys!
>
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Bisakah Manusia Membuat Cahaya?. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
>
Loading...
Manusia sudah ada sejak beribu ribu tahun yang lalu. Dan cahaya juga sudah ada pada zaman dahulu tersebut. Cahaya biasanya berasal dari matahari yang menerangi bumi. Tetapi cahaya juga bisa di buat dengan menggunakan teknik teknik tertentu.
Nah hari ini kita akan belajar bagaimana caranya orang zaman dahulu dan juga zaman sekarang bagaimana caranya membuat cahaya.
Masyarakat yunani percaya akan dewa Zeus sang dewa langit melarang mereka untuk membuat atau menggunakan api. Namun suatu ketika seorang pemuda bernama Proometheus pergi mencuri api dari gunung tempat dewa dewa tinggal. Kemudian pemuda itu membawa api menuju bumi untuk digunakan oleh masyarakat.
Tradisi membawa obor api oleh Promethius inilah yang diterapkan pada obor olimpiade yang masih digunakan hingga sekarang ini.
Berikut beberapa cara kuno membuat cahaya dari api.
1. Membuat obor berlapis ter
Cara membuatnya tentu sangat sederhana dimana galah bambu diujungnya diberi ter (minya seperti aspal yang lengket) atau kain yang dibasahi ter. Ter ini adalah bahan bakar yang digunakan unuk membuat nyala api.
Obor ter ini bisa dibawa kemana mana. Orang yunani bahkan menggunakN obor ini untuk menerangi jalan lebih dari 2000 tahun yang lalu.
2. Mengosok gosok untuk membuat cahaya.
Batu pirit logam dan batu api adalah dua mineral yang akan menghasilkan bunga api jika dipukul dengan keras. Dipercayai bahwa kedua batu inilah yang pertama kali digunakan oleh nenek moyang manusia untuk membuat cahaya dari api.
Agar apinya hidup, setelah batu ini dipukul dengan keras, sedapat mungkin bunga apinya harus jatuh pada bahan yang mudah terbakar seperti dedaunan kering.
Seiring dengan berkembangnya waktu orang orang mulai menggunakan kedua mineral ini untuk membakar bubuk mesiu dan senapan khusus.
3. Sodok api dan batu perapian.
Ketika udara dongin mungkin kita sering menggosok gosokkab kedua telapak tangan kita untuk membuatnya hangat. Panas atau hangat yang dihasilkan disebabkan oleh adanya gaya gesek antara kedua tangan.
Prinsip ini ternyata sudah dihgunakan pada zaman dahulunya oelah manusia untuk membuat api. Terdiri dari sebuah kayu kering yang disodokkan atau digesek dengan cepat dan berulang sehingga menimbulkan panas atau api. Api ini lama kelamaan akan membakar kayu kering tadi.
4. Perapian untuk nyala mercusuar
Nelayan tentu audah ada dari zaman dahulu kala, yang dapat dibuktikan dengan banyaknya nelayan terkenal didunia.
Nah untuk mengarungi lautan yang luas, terkadang kapal juga menemukan halangan berupa karang. Agar orang orang tahu disuatu tempat ada karang maka, akan dibangun mercusuar sebagai penanda.
Adalah menara Paro di Alexandria yang mercusuar pertama di dunia yang telah beroperasi secara penuh. Menara ini tidak menggunakan lampu seperti mercusuar sekarang, melainkan menggunakan perapian dari kayu untuk membuat cahaya agar dapat dilihat oleh kapal.
5. Cahaya dari lampu minyak.
Seiring dengan berkembangnya zaman orang mulai berinovasi dalam menciptakan api. Dengan mengenal minyak, manusia berhasil membuat lampu penerangan dari cangkang keong dengan bahan bakar minyak tersebut.
Tentu orang zaman dahuli tidak mengenal pengeboran minyak seperti sekarang. Lalu dari mana minyak mereka temukan?.
Kalian yang sudah nonton film Heart of The Sea pastibsudah tahu jawabannya. Ya mereka mendapatkan minyak dari berburu paus. Lemak ikan paus dapat diambil kemudian dimasak didalam tong untuk menhasilkan minyaknya.
Minyak inilah yang digunakan untuk membuat lampu minyak. Kekurangannya adalah, minyak ini harus dibuat menjadi panas terlebih dahulu. Setelah panas, maka pembakaran cepat terjadi sehingga minyak cepat habis.
Untuk mengatasi itu mulailah orang menggunakan minyak sumbu sehingga pembakarannya dapat dilakukan sedikit demi sedikit.
6. Lampu gas
Pada abad ke 19 barulah orang orang menemukN lampu dari bahan bakar gas. Gas ini dibakar sehingga menghasilkan nyala tetapi kecil. Untuk membuatnya besar digunakan bahan dari jala halus yang terbuat dari kain yang diproses secara kimiawi. Gas yang memancar melaui bahan ini akan twrbakar seketika ketika bertemu udara. Bahan tersebut akan menjadi sangat panas dan menghasilkan nyala putih yang menyilaukan mata.
Kemudian barulah setelah itu ditemukan lampu yang cahayanya berasal dari energi listrik seperti yang kita gunakan sekarang. Teknologi tentubakan terus berkembang sehingga kita jangan sampai kalah pintar ya..
Nah hari ini kita akan belajar bagaimana caranya orang zaman dahulu dan juga zaman sekarang bagaimana caranya membuat cahaya.
Membuat cahaya pada zaman dahulu.
Tahukah kamu bahwa api obor yang dibawa dari Yunani ke negara tempat pelaksanaan olimpiade itu memiliki kisah yang berkaitan dengan dewa yunani.Masyarakat yunani percaya akan dewa Zeus sang dewa langit melarang mereka untuk membuat atau menggunakan api. Namun suatu ketika seorang pemuda bernama Proometheus pergi mencuri api dari gunung tempat dewa dewa tinggal. Kemudian pemuda itu membawa api menuju bumi untuk digunakan oleh masyarakat.
Tradisi membawa obor api oleh Promethius inilah yang diterapkan pada obor olimpiade yang masih digunakan hingga sekarang ini.
Berikut beberapa cara kuno membuat cahaya dari api.
1. Membuat obor berlapis ter
Cara membuatnya tentu sangat sederhana dimana galah bambu diujungnya diberi ter (minya seperti aspal yang lengket) atau kain yang dibasahi ter. Ter ini adalah bahan bakar yang digunakan unuk membuat nyala api.
Obor ter ini bisa dibawa kemana mana. Orang yunani bahkan menggunakN obor ini untuk menerangi jalan lebih dari 2000 tahun yang lalu.
2. Mengosok gosok untuk membuat cahaya.
Batu pirit logam dan batu api adalah dua mineral yang akan menghasilkan bunga api jika dipukul dengan keras. Dipercayai bahwa kedua batu inilah yang pertama kali digunakan oleh nenek moyang manusia untuk membuat cahaya dari api.
Agar apinya hidup, setelah batu ini dipukul dengan keras, sedapat mungkin bunga apinya harus jatuh pada bahan yang mudah terbakar seperti dedaunan kering.
Seiring dengan berkembangnya waktu orang orang mulai menggunakan kedua mineral ini untuk membakar bubuk mesiu dan senapan khusus.
3. Sodok api dan batu perapian.
Sumber : ohgunung.com
Prinsip ini ternyata sudah dihgunakan pada zaman dahulunya oelah manusia untuk membuat api. Terdiri dari sebuah kayu kering yang disodokkan atau digesek dengan cepat dan berulang sehingga menimbulkan panas atau api. Api ini lama kelamaan akan membakar kayu kering tadi.
4. Perapian untuk nyala mercusuar
Nelayan tentu audah ada dari zaman dahulu kala, yang dapat dibuktikan dengan banyaknya nelayan terkenal didunia.
Nah untuk mengarungi lautan yang luas, terkadang kapal juga menemukan halangan berupa karang. Agar orang orang tahu disuatu tempat ada karang maka, akan dibangun mercusuar sebagai penanda.
Adalah menara Paro di Alexandria yang mercusuar pertama di dunia yang telah beroperasi secara penuh. Menara ini tidak menggunakan lampu seperti mercusuar sekarang, melainkan menggunakan perapian dari kayu untuk membuat cahaya agar dapat dilihat oleh kapal.
5. Cahaya dari lampu minyak.
Seiring dengan berkembangnya zaman orang mulai berinovasi dalam menciptakan api. Dengan mengenal minyak, manusia berhasil membuat lampu penerangan dari cangkang keong dengan bahan bakar minyak tersebut.
Tentu orang zaman dahuli tidak mengenal pengeboran minyak seperti sekarang. Lalu dari mana minyak mereka temukan?.
Kalian yang sudah nonton film Heart of The Sea pastibsudah tahu jawabannya. Ya mereka mendapatkan minyak dari berburu paus. Lemak ikan paus dapat diambil kemudian dimasak didalam tong untuk menhasilkan minyaknya.
Minyak inilah yang digunakan untuk membuat lampu minyak. Kekurangannya adalah, minyak ini harus dibuat menjadi panas terlebih dahulu. Setelah panas, maka pembakaran cepat terjadi sehingga minyak cepat habis.
Untuk mengatasi itu mulailah orang menggunakan minyak sumbu sehingga pembakarannya dapat dilakukan sedikit demi sedikit.
6. Lampu gas
Pada abad ke 19 barulah orang orang menemukN lampu dari bahan bakar gas. Gas ini dibakar sehingga menghasilkan nyala tetapi kecil. Untuk membuatnya besar digunakan bahan dari jala halus yang terbuat dari kain yang diproses secara kimiawi. Gas yang memancar melaui bahan ini akan twrbakar seketika ketika bertemu udara. Bahan tersebut akan menjadi sangat panas dan menghasilkan nyala putih yang menyilaukan mata.
Kemudian barulah setelah itu ditemukan lampu yang cahayanya berasal dari energi listrik seperti yang kita gunakan sekarang. Teknologi tentubakan terus berkembang sehingga kita jangan sampai kalah pintar ya..
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Bisakah Manusia Membuat Cahaya?. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
Loading...