Selamat Datang kembali di blog freemathlearn. Blog yang membahas seputar matematika dan ilmu sains lainnya. Baiklah untuk kali ini akan kita bahas mengenai
Arti dan Kegunaan Koefisien dalam Persamaan Reaksi. Silakan disimak ya guys!
>
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Arti dan Kegunaan Koefisien dalam Persamaan Reaksi. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
>
Loading...
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi. Untuk reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
Koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2 membentuk 2 molekul NH3 atau 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 (koefisien 1 tidak pernah ditulis)
Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui, maka jumlah mol zat yang lain dalam reaksi itu dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.
Contoh Soal
Soal 1
Semen merupakan campuran kalsium oksida, aluminium, dan silikon. Kalsium oksida sendiri dihasilkan dari pemanasan kalsium karbonat dengan persamaan reaksi setara:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
Bila dipanaskan 1 kg kalsium karbonat (CaCO3) (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16), Tentukan:
a. mol dan massa kalsium oksida (CaO) yang dihasilkan
b. volume gas CO2 yang dihasilkan pada keadaan standar (STP)
Pembahasan :
Reaksi :
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa koefisien reaksi menyatakan jumlah zat (mol) yang bereaksi. Untuk itu kita caru tahu duku berapa mol CaCO3 yang dipanaskan.
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 48 = 100 gram/mol
Mol CaCO3 = gr/Mr = 1000 gram/100 gram/mol = 10 mol
Jika CaCO3 yang direksikan adalah 10 mol, maka terdapat hubungan:
mol CaCO3 : mol CaO : mol CO2 = 1 : 1 : 1
mol CaCO3 akan sama dengan mol CaO = 10 mol
Volume gas CO2 yang dihasilkan pada saat STP (1 mol zat = 22,4 L)
Mol CO2 = mol CaCO3 = 10 mol
V CO2 = n x 22,4 L = 10 x 22,4 L = 224 L
Soal 2
Pada pemanasan 24,5 gram KClO3(Ar K = 39, Cl = 35,5, dan O = 16) menurut reaksi:
KClO3(s) → KCl(s) + O2(g)
tentukan volume gas oksigen yang dihasilkan jika pada suhu dan tekanan yang sama,
0,3 mol gas nitrogen mempunyai volume 12 liter!
Pembahasan :
Untuk menjawab soal tersebut langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyetarakan reaksi yang diberikan.
Reaksi setaranya adalah :
2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
Kemudian mencari mol KClO3 yang dipanaskan.
Mr KClO3 = 39 + 35,5 + 48 = 122,5
Mol KClO3 = gr/Mr = 24,5/122,5 = 0,2 mol
Mol gas oksigen = (Koef O2/Koef KClO3) x mol KClO3
= 3/2 x 0,2 mol
= 0,3 mol
Volume gas oksigen pada suhu dan tekanan yang sama dengan 0,3 mol gas nitrogen dengan volume 12 L adalah :
n O2 : n N2 = V O2 : V N2
V O2 = (n O2/n N2) x V N2
= 0,3/0,3 x 12 L
= 12 L
Soal 3
4,6 gram logam natrium direaksikan dengan larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4) sesuai
reaksi:
2 Na(s) + CuSO4(aq) → Na2SO4(aq) + Cu(s)
Berapa gram massa Cu yang dihasilkan?(Ar Na = 23 dan Cu = 63,5)
Pembahasan :
Reaksi logam natrium dengan tembaga(II) sulfat yang diberikan sudah setara ya . . . .
2 Na(s) + CuSO4(aq) → Na2SO4(aq) + Cu(s)
Pertama cari dulu mol logam Na nya
Mol Na = gr/Ar = 4,6/23 = 0,2 mol
Mol Cu yang dihasilkan = koef Cu/Koef Na x mol Na
= ½ x 0,2 mol
= 0,1 mol
Massa Cu yang dihasilkan = n x Ar = 0,1 x 63,5 = 6,35 gram
Soal 4
Logam magnesium bereaksi dengan larutan asam klorida sesuai reaksi berikut.
Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2 H2(g)
Berapa gram magnesium (Ar Mg = 24) yang harus dilarutkan dalam larutan asam
klorida untuk menghasilkan 2,24 liter gas hidrogen pada keadaan standar (STP)?
Pembahasan :
Volume gas hidrogen pada keadaan STP yang dihasilkan adalah 2,24 L.
Mol H2 yang dihasilkan = V/22,4 L = 2,24 L/22,4 L = 0,1 mol
Maka mol Mg yang dibutuhkan adalah :
Mol Mg = (Koef Mg/Koef H2) x mol H2
= ½ x 0,1 mol
= 0,05 mol
Massa Mg yang dibutuhkan untuk menghasilkan 2,24 L gas H2 adalah :
gr Mg = n x Ar = 0,05 x 24 = 1,2 gram
oke saya rasa gitu gitu aja ya soalnya. . . . kalian pasti sudah bisa . . .nah untuk latihan silahkan kalian kerjakan soal berikut ya. . .
Soal Latihan :
Soal 1
26,1 gram MnO2 direaksikan sesuai persamaan reaksi:
MnO2(s) + 2 NaCl(s) + 2 H2SO4(aq) → MnSO4(aq) + 2 H2O(l) + Cl2(g) + Na2SO4(aq)
Tentukan:
a. mol MnO2 (Ar Mn = 55 dan O = 16)
b. massa NaCl yang dibutuhkan (Ar Na = 23 dan Cl = 35,5)
c. volume gas klorin (Cl2) yang dihasilkan pada keadaan standar (STP)
Soal 2
Diketahui reaksi:
CaCO3(s) + 2 HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Jika 10 gram batu kapur (CaCO3) (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16) direaksikan dengan larutan asam klorida, tentukan volume gas karbon dioksida yang dihasilkan pada
keadaan standar (STP)!
Soal 3
Pada pembakaran 8 gram belerang (Ar S = 32) sesuai reaksi:
S(s) + O2(g) → SO2(g)
berapakah volume gas belerang dioksida yang dihasilkan jika pada suhu dan tekanan yang sama, satu mol gas karbon dioksida mempunyai volume 5 liter?
Soal 4
Sebanyak 32 gram kalsium karbida (CaC2) dilarutkan dalam air menghasilkan gas asetilena (C2H2) menurut reaksi:
CaC2(s) + 2 H2O(l) → Ca(OH)2(s) + C2H2(g)
Tentukan:
a. mol CaC2
b. massa Ca(OH)2 yang dihasilkan
c. volume gas asetilena yang dihasilkan pada keadaan standar (Ar Ca = 40, C = 12, O
= 16, dan H = 1)
.
Nah itulah tadi telah diuraikan mengenai Arti dan Kegunaan Koefisien dalam Persamaan Reaksi. Bagaimana, silakan berkomentar atau kritik, saran ataupun tambahan dari kamu. Kita tahu kita bukan yang sempurna, siapa tahu kamu lebih dan bisa berbagi. Ditunggu komentarnya guys.
Loading...